Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Bandara Syamsudin Noor–Banjarmasin
JAKARTA - Kemudahan mobilitas masyarakat Kalimantan Selatan semakin terbuka dengan hadirnya layanan terbaru dari DAMRI.
Perusahaan transportasi pelat merah ini resmi mengoperasikan rute bus dari Bandara Internasional Syamsudin Noor menuju pusat Kota Banjarmasin. Kehadiran rute tersebut langsung mendapat perhatian karena dianggap mampu menjawab kebutuhan transportasi publik yang praktis.
Dengan tarif Rp 75.000 per orang, layanan ini diharapkan menjadi solusi terjangkau bagi penumpang pesawat maupun wisatawan yang datang ke ibukota provinsi. Akses cepat dan terjadwal ke pusat kota memberi nilai tambah tersendiri, khususnya bagi mereka yang ingin menghindari repotnya mencari transportasi lain setelah tiba di bandara.
Baca Juga
Selain kenyamanan, DAMRI menegaskan bahwa layanan ini berorientasi pada keamanan serta kemudahan akses bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal itu sekaligus menandai upaya pemerintah dalam memperkuat integrasi transportasi publik di daerah.
Inisiatif yang diumumkan langsung oleh Head of Corporate Communication DAMRI, Atikah Abdullah, menjadi langkah nyata dalam mendukung konektivitas wilayah. “Inisiatif ini dihadirkan untuk memberikan kemudahan akses transportasi umum yang nyaman, aman, dan terjangkau kepada masyarakat serta wisatawan yang tiba di ataupun berangkat dari bandara utama provinsi,” ujarnya.
Rute bus yang dijalankan tidak hanya berhenti di pusat kota. DAMRI juga menambahkan pemberhentian strategis di Terminal Gambut Barakat KM 17, sebagai titik transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Siring Km 0 Banjarmasin. Pilihan ini menambah fleksibilitas bagi pengguna jasa yang berasal dari berbagai arah.
Bagi penumpang yang terbiasa melakukan perjalanan reguler, kehadiran rute ini tentu mengurangi kebutuhan menggunakan kendaraan pribadi. Dengan demikian, potensi kemacetan bisa ditekan, terutama di sekitar jalur bandara menuju kota.
Jadwal operasional DAMRI pun dibuat cukup panjang agar bisa menyesuaikan dengan jadwal penerbangan maupun kegiatan masyarakat. Dari Bandara Syamsudin Noor, bus berangkat mulai pukul 09.30 hingga 19.00 Wita setiap hari. Sementara dari Siring Km 0 Banjarmasin, operasional berlangsung dari pukul 07.00 hingga 17.00 Wita.
Dengan jadwal tersebut, pelanggan bisa merencanakan perjalanan lebih fleksibel. Baik kedatangan pagi maupun malam, penumpang tetap memiliki opsi transportasi yang jelas tanpa khawatir kekurangan armada. Hal ini juga menjadikan perjalanan lebih terencana, sehingga mengurangi risiko keterlambatan menuju bandara.
Atikah menjelaskan, panjangnya jam operasional menjadi salah satu strategi utama. “Jadwal yang panjang ini memungkinkan pelanggan untuk menyesuaikan waktu keberangkatan sesuai kebutuhan penerbangan atau kegiatan. Sehingga mobilitas menjadi lebih fleksibel dan terencana,” paparnya.
Dukungan transportasi publik yang terintegrasi dengan bandara dipandang penting bagi kota besar seperti Banjarmasin. Mobilitas masyarakat yang tinggi, baik untuk urusan bisnis, pariwisata, maupun perjalanan keluarga, memerlukan opsi transportasi yang bisa diandalkan setiap saat.
Lebih jauh, layanan ini juga sejalan dengan program pengembangan infrastruktur transportasi berkelanjutan. Dengan menyediakan rute bus resmi, pemerintah sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat pada moda transportasi informal yang kadang tidak standar dalam tarif maupun pelayanan.
Kehadiran DAMRI dengan rute ini juga mendukung kelancaran konektivitas wisata. Banjarmasin, yang dikenal dengan ikon wisata sungainya, membutuhkan akses transportasi yang terintegrasi agar wisatawan mudah menjangkau pusat kota setelah mendarat di bandara.
Selain wisata, sektor bisnis juga diprediksi mendapat manfaat besar. Akses yang lebih cepat dan nyaman akan menunjang aktivitas para pelaku usaha yang sering berpindah antara bandara dan pusat kota. Infrastruktur transportasi publik seperti ini memberi efisiensi waktu dan biaya.
Menurut Atikah, masyarakat yang selama ini menghadapi kesulitan dalam mencari transportasi dari dan ke bandara akan sangat terbantu dengan hadirnya layanan baru ini. “Layanan ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang kerap menghadapi kendala akses transportasi dari dan ke bandara, serta mendukung kelancaran konektivitas berbagai tujuan wisata dan bisnis di kawasan Kalsel,” ungkapnya.
Dari sisi harga, tiket sebesar Rp 75.000 dinilai cukup kompetitif dibandingkan moda transportasi lain dengan rute yang sama. Apalagi, DAMRI menawarkan kenyamanan bus yang berstandar eksekutif, sehingga perjalanan tidak hanya terjangkau, tetapi juga nyaman.
Sebagai transportasi publik resmi, DAMRI memiliki keunggulan pada konsistensi pelayanan. Penumpang dapat memperkirakan waktu keberangkatan maupun kedatangan dengan lebih pasti karena jadwal sudah diatur secara rutin.
Hadirnya rute baru ini juga memperlihatkan komitmen pemerintah untuk terus memperluas akses transportasi publik di daerah. Dengan begitu, kualitas layanan transportasi di luar Jawa semakin ditingkatkan dan merata di berbagai wilayah.
Meski baru dibuka, layanan ini diprediksi akan segera mendapat banyak peminat. Posisinya yang menghubungkan langsung bandara dengan pusat kota menjadikannya pilihan rasional bagi masyarakat luas.
Ke depan, bukan tidak mungkin DAMRI menambah frekuensi keberangkatan atau memperluas jaringan ke titik-titik lain di Kalimantan Selatan. Hal ini sesuai dengan tren mobilitas masyarakat yang kian meningkat seiring pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan kombinasi tarif yang terjangkau, jadwal fleksibel, serta dukungan armada resmi, layanan DAMRI ini menjadi alternatif yang menjanjikan. Kehadiran transportasi publik yang terintegrasi ke bandara jelas merupakan kabar baik bagi Banjarmasin dan sekitarnya.
Rekomendasi
